Tiga Desa Di Kecamatan Batangkawa Terbebas dari BABS

stop bab
PENGHARGAAN: Camat Batang Kawa Loren Oktoberi Tahan bersama Kades Kina dan Jemuat usai menerima piagam penghargaan terbebas dari buang air besar sembarangan. (Istimewa/Radar Sampit)

NANGA BULIK, radarsampit.com – Sebagian besar masyarakat Kalimantan menggantungkan hidupnya pada sungai. Sehingga hampir semua pusat pemukiman tidak pernah jauh dari sungai. 

Karena dari sungailah warga memperoleh air bersih sekaligus melakukan mandi cuci dan kakus. Akibatnya hampir di setiap sungai selalu ada jamban-jamban tradisional. 

Bacaan Lainnya

Karena kebiasaan masyarakat yang terbiasa menggunakan jamban di sungai ini, maka cukup sulit untuk menjalankan program stop buang air besar sembarangan khususnya di desa-desa pedalaman. 

Namun berkat kerja keras dan komitmen bersama, sejumlah desa di Kabupaten Lamandau kini telah berhasil menjadi desa stop bebas buang air besar sembarangan dan mendapatkan piagam penghargaan ODF (Open Defecation Free). 

“Menyosialisasikan tidak boleh BAB di jamban bagi warga pedalaman tentu sulit, sehingga kita sangat bersyukur saat ini sudah ada tiga dari sembilan desa di Kecamatan Batang Kawa yang dinyatakan bebas buang air besar sembarangan,” ujar Camat Batang Kawa, Loren Oktoberi Tahan. 

Pada tahun tahun 2021 Desa Ginih telah mendapatkan penghargaan bebas BABS. Kemudian tepat di peringatan hari Kesehatan Nasional giliran dua desa di Kecamatan Batangkawa yang mendapat penghargaan serupa yakni Desa Kina dan Desa Jemuat. 

Baca Juga :  Pemuda Lamandau Jual Pacar Lewat MiChat

Sementara itu, Kepala Desa Jemuat, Kandar saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan penghargaan tersebut bukanlah hal yang mudah. Apalagi ia harus mengubah pola pikir warga yang terbiasa buang air di jamban sungai. 

“Saya sebagai kades harus mencontohkan lebih dahulu membuat WC dalam rumah. Setelah itu bekerjasama dengan Dinkes, kita buatkan 60 kloset untuk warga, sehingga saat ini sudah 100 persen semua warga punya WC di dalam rumah,” ucap Kandar. 

Sehingga jika awalnya warga sulit diajak untuk tidak buang air di sungai, setelah melalui pendekatan yang baik kini dengan kesadaran pribadi sejumlah warga mulai datang  meminta dibuatkan jamban di dalam rumah. 

Hal senada juga disampaikan oleh Rambang, Kades Kina. Menurutnya peran Puskesmas Kinipan dan para tenaga kesehatan juga sangat besar dalam memberikan dukungan dan pembinaan kepada seluruh warga desanya. Kini 100 persen warga Desa Kina tidak lagi BAB di sungai.  



Pos terkait