“Kami punya akun instagram, kami memberikan hak masyarakat untuk memberikan masukan dan saran apakah harga naik, atau tenaga operasional layanannya yang dikurangi. Dan, banyak yang sepakat lebih baik naikkan harga tarif saja,” kata Ayub, Admin Tiketing PO Yessoe.
PO Yessoe membuka tiga layanan operasional keberangkatan pada pukul 13.00 WIB, 21.00 WIB dan 00.00 WIB setiap harinya. Kenaikan tariff ditentukan berdasarkan rute dan waktu keberangkatan.
Ayub menjelaskan untuk rute perjalanan Sampit – Palangka Raya pukul 13.00 WIB kelas panorama dengan kapasitas 40 seat dikenakan tarif Rp 140 ribu per orang, rute Sampit – Pangkalanbun Rp 150 ribu per orang. Sedangkan, untuk keberangkatkan pukul 21.00 WIB kelas Executive dengan kapasitas 40 seat rute perjalanan Sampit – Palangka Raya dikenakan Rp 125 ribu per orang, Sampit-Pangkalanbun Rp 130 ribu dan Sampit – Banjarmasin Rp 270 ribu per orang.
Adapun pada keberangkatan jam 00.00 WIB kelas Execelent berkapasitas 32 seat, rute perjalanan Sampit-Palangka Raya dikenakan tarif Rp 130 ribu, Sampit – Pangkalan bun Rp 140 ribu per orang.
“Sebelum ada kenaikan BBM, kami sudah melakukan kenaikan bertahap sampai tiga kali. Setelah ada kenaikan BBM, harga tiket kembali disesuaikan dan mengalami sedikit kenaikan dari Rp 10-20 ribu per orang tergantung jam keberangkatan dan rute tujuannya,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pengiriman barang kargo tak mengalami kenaikan. “Harga pengiriman barang tetap saja. Per kg dikenakan Rp 3.500 untuk rute tujuan Sampit – Pangkalanbun dan Sampit – Palangka Raya dan untuk tujuan Banjarmasin dan Nangabulik dikenakan tarif Rp 4.500 per kg,” ujarnya.
Kenaikan harga tiket penumpang bus juga diberlakukan PO Logos pada Senin (5/9) lalu. Kenaikan mulai dari Rp 10 – 40 ribu tergantung rute tujuan. Untuk rute perjalanan Sampit – Palangka Raya dan Sampit – Pangkalanbun kelas AC Bisnis dikenakan tariff Rp 110 ribu dari harga sebelumnya Rp 90 ribu per orang dan kelas executive dikenakan tarif Rp 120 ribu dari harga sebelumnya Rp 100 ribu per orang.