Warga Sampit Dinilai Ramah, Sempat Nyasar saat Jalan-Jalan

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sampit Bugie Kurniawan
BERPRESTASI: Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sampit Bugie Kurniawan saat ditemui di kantornya, baru-baru ini.(HENY/RADAR SAMPIT)

”Setelah itu, tahun 2016, saya pindah tugas menjabat sebagai Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Dabo Singkep Riau. Lalu pindah ke Manokwari tahun 2018 sampai 28 Januari 2021 bertugas di sini (Kotim),” ujarnya.

Di usianya yang beranjak 42 tahun, terhitung sudah tujuh kali dia berpindah tugas. Bugie merasa setiap daerah memiliki tradisi dan budaya yang beragam. ”Tentunya saya menikmati di manapun saya ditugaskan, karena setiap daerah itu memiliki tradisi, keunikan, dan budaya yang beragam,” kata pria yang hobi tenis ini.

Bacaan Lainnya

Bugie memandang Kotim sebagai kabupaten di Kalteng yang cukup lengkap dengan pertumbuhan ekonomi yang bagus. ”Sebelum ke Sampit, saya membaca dulu. Setelah mendarat di Sampit, kesan pertama yang saya dapatkan, Kotim ini kota kecil yang cukup lengkap. Ada pasar tradisional, mal, RS yang bagus, dan orangnya ramah,” katanya.

Baca Juga :  Ini Penyebab Rice Milling Plant Akhirnya Dibangun di Kotim

Selama empat hari di Sampit, Bugie yang datang memboyong anak istri mengaku pernah tersesat berjalan mengelilingi Kota Sampit. ”Baru empat hari di Sampit, malam-malam saya ajak istri jalan keliling kota, malah nyasar,” katanya.

Mengawali bertugas, Bugie mengaku sudah melaksanakan rapat pengelolaan anggaran, penguatan capaian kinerja, serta rapat pembentukan tim kerja pembangunan zona integritas. ”Rencana program kerja kedepan kami ingin meningkatkan pelayanan keimigrasian Sampit,” katanya.

Pada 2020 lalu, kantor imigrasi telah berinovasi dalam hal pelayanan. Di tahun 2021 ini, dia bertekad akan mengkaji dan terus memperbaiki dan membenahi pelayanan kepada masyarakat menjadi semakin mudah dan praktis.

”Tahun ini kami berupaya terus berinovasi memaksimalkan pelayanan pada Sabtu, sehingga masyarakat yang tidak sempat berurusan di hari kerja, tetap bisa kami layani di hari libur,” katanya.

Pelayanan bertema kearifan lokal “Mandau” atau Melayani Anda di Hari Sabtu” tersebut bakal segera diterapkan. ”Perkiraan April. Saat ini kami mempersiapkan sistem layanan dan lain-lainnya,” katanya.

Selain itu, Bugie bertekad akan meningkatkan pengawasan terhadap orang asing yang melaksanakan kegiatan di Kotim. ”Untuk memudahkan fungsi pengawasan terhadap orang asing, saat ini kami sedang melakukan pengembangan aplikasi notifikasi spider untuk memudahkan kami melakukan pengawasan orang asing ilegal,” ujarnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *