Waspada! Cuaca Ekstrem Membayangi Kotim

Ada Potensi Petir Mematikan, Jangan Berteduh di Tempat Terbuka!

cuaca buruk
Ilustrasi (DOK.RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Haji Asan Sampit Musuhanaya mengatakan, hujan disertai petir pada Sabtu (19/6) lalu terjadi hampir merata di semua wilayah Kotim.

Dalam dua hari ke depan, yakni 21 dan 22 Juni 2021, di wilayah Kotim berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir. Karena itu, warga diimbau waspada terhadap cuaca ekstrem serta menghindari benda yang bisa menghantarkan sambaran petir.

Bacaan Lainnya

”Alangkah baiknya berada di rumah. Hindari tempat terbuka ketika cuaca ekstrem terjadi,” katanya.

Menanggapi adanya dua warga yang tewas tersambar petir, Musuhanaya mengatakan, petir umumnya dapat terjadi karena adanya penjalaran muatan listrik negatif yang ditimbulkan tumpukan gumpalan awan atau secara ilmiah disebut dengan cumulonimbus.

Dalam awan cumulonimbus terdapat ion positif dan ion negatif yang menimbulkan listrik. Secara otomatis petir mencari sesuatu yang bermuatan positif di permukaan bumi, seperti pohon, bangunan, dan manusia. Oleh karena itu, petir dapat menyambar permukaan bumi.

Baca Juga :  Polres Kotim Bakal Gencarkan Razia Miras di Bulan Ramadan

”Petir bermuatan listrik yang ditimbulkan gumpalan awan bermuatan listrik positif dan negatif, sedangkan bumi bermuatan netral. Sehingga, saat awan kelebihan muatan listrik, maka muatan tersebut akan menjalar menuju bumi,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, apabila proses penjalaran muatan melewati media (kondensator) dengan hambatan yang terkecil, akan menghasilkan butiran air hujan yang turun.

”Tubuh manusia sifatnya konduktor karena di dalamnya mengandung cairan, sehingga resistensi atau hambatannya lebih kecil dibandingkan batang pohon atau bangunan. Karenanya, jika ada petir yang menjalar melalui puncak pohon atau bangunan dan ada manusia di bawahnya, maka muatan listrik tersebut akan diteruskan atau menjalar ke tubuh manusia ke bumi,” ujarnya.

Fenomena tersambar petir merupakan peristiwa mematikan yang dapat merenggut keselamatan jiwa. Bahkan, kecil kemungkinan seseorang yang tersambar dapat selamat. Untuk menghindari bahaya petir, Musuhanya mengimbau agar menghindari pohon dan bangunan untuk dijadikan wadah berteduh.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *