Aksi Nyata BUMN untuk Penguatan Kompetensi Sang Pengemban Pilar Demokrasi

Dari Kegiatan UKW yang Digelar PWI Pusat Bekerjasama dengan PT PLN dan Pegadaian di Kota Palangka Raya

UKW PWI Kalteng
PEMBUKAAN UKW : Peserta berfoto bersama para penguji dan perwakilan pejabat dari PT PLN saat pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Aula Benuas-Ulin Hotel Luwansa Palangka Raya, Jumat (12/1/2024) pagi. (istimewa)

“Uji kompetensi yang diikuti ini yang nantinya mendapatkan sertifikat. Tetapi, sertifikat bukanlah akhir dari pembuktian kemampuan. Perlu H yaitu harmonis. Bagaimana jurnalis membangun hubungan antar kolega dan sejumlah pihak terkait dari berbagai kalangan untuk menjaga harmonisasi mulai dari PWI Pusat, PWI Provinsi hingga PWI ditingkat kabupaten dan kota,” ujarnya.

L yang artinya loyal. Seorang jurnalis harus menjaga loyalitasnya dalam bekerja. A yaitu adaptif. Seorang jurnalis harus mengikuti perkembangan zaman dan digitalisasi yang menjadi suatu keharusan.

Bacaan Lainnya

“Terakhir K yaitu kolaboratif, bagaimana seorang jurnalis bisa berkolaborasi dengan pemerintah dan termasuk dengan Pegadaian. Karena saya sudah menyebut Pegadaian, saya akan sedikit ceritakan tentang Pegadaian,” ujar Sunaryati dengan dialeg logat Jawanya.

Masyarakat umumnya mengenal pegadaian dengan kata “gadai”. Tak lepas kaitannya dengan masyarakat yang kekurangan dana kemudian menggadaikan barang berharganya seperti BPKB, sertifikat rumah, emas dan lain sebagainya.

Baca Juga :  Upaya Dinsos Kotim Tangani ODGJ Meresahkan

“Masyarakat hanya mengetahui pegadaian hanya sebatas tempat untuk menggadaikan barang berharga untuk mendapatkan pinjaman dana. Padahal, logo pegadaian dulu yang kita ketahui adalah timbangan,” ujar Sunaryati.

Logo timbangan diartikan sebagai keseimbangan antara bisnis dan sosial. Pegadaian menghadapi tantangan dan sulit maju karena mengutamakan faktor sosial. Tepat pada hari jadinya yang ke-112, Pegadaian meluncurkan logo baru yang lebih dinamis dan modern dengan tetap mempartahankan logo lama, yaitu timbangan. Bedanya, logo baru menampilkan simbol tiga lingkaran yang saling bersinggungan. Logo baru ini mengisahkan proses perjalanan Pegadaian sebagai institusi yang berada dibawah BUMN yang melakukan transformasi untuk menjawab solusi keuangan yang berpegang pada nilai kolaborasi, transparansi dan kepercayaan.

“Pegadaian sudah lahir pada 1 April 1901 dan pertama kali berdiri di Sukabumi, Jawa Barat. Sejarah sudah membuktikan Pegadaian sampai saat ini masih eksis dan terus berkembang,” ujarnya.



Pos terkait