Bos Besar Kampung Narkoba Menghilang, Putusan MA Belum Bisa Dieksekusi

bos kampung narkoba
Ilustrasi. (M Faisal/Radar Sampit)

Di sisi lain, Kejari Palangka Raya melakukan kasasi ke MA terhadap putusan tersebut. Dalam putusannya, MA menjatuhkan vonis pidana tujuh tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsider 3 bulan kurungan terhadap Saleh.

”Menyatakan terdakwa Salihin alias Saleh terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum menguasai narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman melebihi lima gram,”demikian bunyi putusan amar kasasi yang dikutip dari http://sipp.pn-palangkaraya.go.id.

Bacaan Lainnya

Putusan tersebut dikeluarkan Hakim MA Suhadi selaku Ketua Majelis Hakim didampingi dua Hakim Anggota Soesilo dan Suharto. Vonis terhadap Saleh sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejari Palangka Raya sebelumnya.

Catatan Radar Sampit, Saleh kerap lolos dari jerat hukum dalam tindak pidana narkoba. Sebelumnya dia pernah dipenjara, namun terkait kepemilikan senjata api, hasil operasi aparat yang digelar di kediamannya, kawasan Puntun pada Agustus 2019 silam. Dia lolos dari jeratan hukum kasus narkoba karena tak ditemui barang bukti barang haram itu. Polisi akhirnya hanya menjeratnya dengan perkara senjata api ilegal.

Baca Juga :  MALING ZAMAN NOW!!! Gasak Rp 700 Ribu, Motornya Ditinggal

Saleh merupakan gembong besar pengendali narkoba di kawasan Puntun. Bahkan, menurut Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalteng, pria itu pernah bertransaksi menjual satu kilogram sabu di wilayah Palangka Raya yang nilainya mencapai belasan miliar rupiah.

Saleh dikenal sebagai pengendali kawasan Puntun. Dia gembong besar yang ditakuti dan disegani warga setempat. Hukuman penjara tak mampu menghentikannya. Dia ikut mengendalikan peredaran narkoba dibantu istrinya, Komariah alias Kokom (22).

Sang istri pernah dibekuk aparat pada 5 Maret 2020. Dari Kokom, polisi juga mengamankan barang bukti 52,85 gram sabu dan uang sebesar Rp29,6 juta. Sebelum diringkus karena kepemilikan senjata api pada 2019 lalu, sepak terjang Saleh dikenal sangat licin. Dia mampu lolos dari target aparat berkat sistem pengamanan yang dibangunnya. Dia juga disebut-sebut ikut membangun infrastruktur di kawasan Puntun.



Pos terkait