Juri juga memberikan penilaian juara harapan 1 yang diraih Cahya Zebina Oz Zhira dengan nilai 87 poin, Muhammad Alqi meraih juara harapan 2 dengan nilai 86,5, Adelia Riata Saragih meraih juara harapan 3 dengan nilai 86 poin. Sedangkan, juara harapan 4 diraih Kayla Putri Hidayat pelajar SMP IT Al Madaniyah dengan perolehan nilai 86 poin.
Prestasi yang diraih pelajar SMPN 1 Sampit bukanlah sebuah kebetulan, tetapi buah dari usaha dan kerja keras yang menghasilkan karya terbaik. Dari total 145 peserta jenjang pendidikan SMP, 6 peserta dari SMPN 1 Sampit menjadi juara.
”Tahun lalu, SMPN 1 hanya mengantarkan satu peserta saja yang lolos sebagai juara. Tahun ini, persiapan jauh lebih matang. Semua murid ditugaskan membuat tulisan. Bukan paksaan, tetapi mencoba mengajak mereka memulai saja dulu menulis dan dari tulisan mereka ada 27 murid dengan tulisan terbaik yang diikutsertakan sebagai peserta,” ujar Suyoso, Kepala SMPN 1 Sampit yang dikenal sebagai Kepala Sekolah berprestasi ini.
Suyoso mengatakan, budaya literasi sudah menjadi keseharian yang diterapkan di SMPN 1 Sampit. Hal itu juga didukung dengan fasilitas pojok baca literasi di setiap kelas dan perpustakaan digital.
”Setiap Kamis sebulan sekali, murid kami diajarkan bercerita dan masih banyak lagi kebiasaan baik yang guru ajarkan untuk melatih kebiasaan membaca dan menulis, sehingga yang awalnya itu dipaksa berubah menjadi budaya dalam keseharian,” ujarnya.
Prestasi itu juga tak hanya dalam Lomba Menulis Surat untuk Bupati Kotim. Suyoso juga dengan bangganya mengenalkan Muhammad Satria Songo Songo, murid Kelas 9 yang telah mengikuti Piala Siswa Indonesia yang diikuti 2023 dan 2024.
Satria telah mengikuti program ini, sejak kelas IX semester dua mulai belajar di SMPN 2 Purwokerto Sidoarjo Jawa Tengah mengikuti Pandawa Football Academy dan terpilih sebagai pemain inti liga top skor tahun 2024-2025 di Provinsi Jawa Tengah. Saat ini, Satria akan bersiap melaksanakan pertandingan Suratin U15 pada 7 Juni 2025 sebagai keeper.
”Satria ini murid SMPN 1 Sampit yang punya kelebihan sebagai pemain bola. Karena itu, SMPN 1 Sampit bermitra dengan Disdik Jateng untuk memfasilitasi pembelajaran anak tersebut, sehingga dia belajar di sana tetapi nilainya dikirim ke SMPN 1 Sampit,” kata Suyoso.