Irawati juga menyesalkan sikap masyarakat yang tak peduli ketiga para pegawai SOPD gotong royong. Menurutnya, masalah banjir bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat.
Bahkan, ia mendengar ada warga yang memarahi tindakan tim yang melakukan pembersihan saluran memotong pohon.
”Ada warga yang malah memarahi tim yang sudah bekerja membersihkan saluran drainase. Waktu itu ada pohon yang ingin ditebang, malah ditegur warga, karena alasannya pohon itu memang untuk menahan agar tidak banjir. Padahal pohon itu justru menghambat aliran air menyumbat banjir,” ujarnya.
”Belum lagi masalah dapur warga yang dibangun di atas bantaran sungai. Itu juga menjadi masalah. Air tidak cepat mengalir, sehingga air lambat surut, saluran drainase meluap hingga banjir menggenang beberapa jalan,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam mengatakan, penetapan status tanggap darurat banjir dilakukan atas pertimbangan curah hujan, lamanya genangan banjir surut, air pasang, dan potensi hujan yang diprediksi masih dimungkinkan terjadi lagi.
”Penetapan status tanggap ini sudah dipertimbangkan dengan melihat dari data perkiraan yang disampaikan BMKG bahwa curah hujan masih dimungkinkan teejadi di kotim. Bukannya hanya di Kota tapi juga diwilayah utara,” kata Multazam.
Beberapa kecamatan lain dikabarkan masih banjir salah sstunya di Kelurahan Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu.
”Dengan penetapan status tanggap darurat banjir, sejumlah dinas dan instansi terkait akan berkolaborasi bekerjasama melakukan upaya penanggulangan banjir,” katanya.
”Masyarakat kami imbau tetap waspada. Perhatikan sanitasi dan jaga kesehatan, amankan harta benda ke posisi aman. Kita tidak menginginkan pascabanjir nanti, diharapkan tidak sampai menimbulkan kerugian dan tidak menimbulkan penyakit bagi masyarakat,” tambahnya.
Pada saat banjir terjadi Senin (29/4/2024) dini hari, BPBD Kotim mendata per 30 April 2024 terdapat lebih dari 15 ruas jalan dalam Kota Sampit yang terendam banjir.
”Ada 306 rumah di Kelurahan Sawahan dan sekitarnya yang terdampak dan terendam. Lebih dari 15 ruas jalan tergenang banjir. Sekarang sudah mulai surut dan ada SDN 3 Sawahan, musala, dan masjid yang halamannya tergenang banjir bahkan ada ruang masjid yang sudah kemasukan air di Masjid Nurul Yaqin dekat Jalan Suka Bangsa,” katanya. (hgn/ign)