Tati dan Andi hanya beberapa calon penumpang yang menjadi korban. Masih banyak calon penumpang yang menjadi korban penipuan. Bahkan, informasinya saat verifikasi tiket, petugas PT DLU menemukan tiket kapal PT Pelni dan informasi yang tertera di dalamnya kapal milik DLU.
Selain itu, ada pula ditemukan penumpang yang diberangkatkan tidak sesuai identitas di KTP-el. Meski demikian, penumpang tersebut tetap diberikan toleransi masuk kapal, karena tiketnya asli dan sudah melakukan pembayaran walaupun nama identitas yang tertera dalam tiket berbeda dengan calon penumpang yang berangkat.
Hal serupa sebelumnya juga dialami Yeni, calon penumpang PT Pelni yang dijanjikan calo berangkat dari Pelabuhan Sampit menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Selasa (18/4) pukul 13.00 WIB.
”Sudah dari pagi sampai siang ini saya menunggu belum dapat tiket juga. Padahal, sebentar lagi kapal sudah mau berangkat,” ucap Yeni didampingi Purwanto suaminya.
Yeni sudah memesan tiket kapal PT Pelni pada keberangkatan tanggal 18 April 2023 melalui pria berinisial S. “Saya berangkat berdua saja bersama suami. Dua tiket Rp 850 ribu tapi baru saya bayar Rp450 ribu. Mau saya bayar lunas tapi saya ragu-ragu,” ujarnya.
Yeni mengaku membayar jasa calo untuk pembuatan sertifikat vaksin dosis 3 sebesar Rp270 ribu untuk identitas dua orang. ”Saya sudah vaksin dosis 1 dan 2. Kata orangnya harus vaksin dosis 3, dia bisa bantu uruskan. Saya bayar Rp 270 ribu saya dan suami, sertifikat itu dapat tapi kami berdua belum vaksin dosis 3. Karena, ingin berangkat hari ini, kalau tanggal 20 April mepet waktunya dekat Lebaran,” ujar perempuan yang ingin pulang ke Temanggung ini.
Yeni menyadari kesalahannya telah memesan tiket melalui calo. Ia berpikir lebih praktis kalau meminta tolong lewat perantara orang lain. ”Saya mendampingi kerja suami merantau di perusahaan di daerah sangai. Kalau saya pesan tiket ke Sampit, jarak tempuhnya terlalu jauh dan saya ragu kehabisan tiket, makanya saya pesan lewat orang dengan harapan mendapatkan tiket. Kalaupun pesan online juga gagal terus prosesnya. Saya pusing juga, makanya nyari jalur yang praktis, tapi malah enggak tenang juga, kami belum dapat tiket. Ini ada puluhan orang dari perusahaan juga bernasib sama seperti saya,” ujarnya. (hgn/ign)