Persoalannya, mencari tenaga pendidik yang mau digaji dengan penghasilan rendah alias gaji sukarela cukup sulit dimasa sekarang.
”Mencari tenaga pendidik yang punya jiwa sosial tinggi dengan gaji tidak seberapa itu yang sulit. Sementara, di yayasan ada aturan untuk biaya untuk gaji semua guru dan semua pengurus yang terlibat itu besaranya Rp20 juta dibagi banyak orang,” ujarnya.
Dalam kondisi sulit seperti ini, Rohani selaku Ketua Yayasan Annida Qolbu rela mempersulit diri menggratiskan sekolah anak yatim piatu.
”Anak yatim piatu yang disekolahkan di sini itu digratiskan Ummi Rohani. Itu memang kebijakan beliau dari awal membangun sekolah ingin membantu memberikan pendidikan kepada anak yatim yang kesulitan biaya hidup,” ujarnya.
Memasuki Ramadan yang dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025 anak-anak panti asuhan juga biasa berkumpul sahur dan berbuka puasa di aula terbuka.
”Setiap Ramadan salat tarawihnya, makan sahur, buka puasa, kumpulnya di aula sini. Kadang ada yang menyumbangkan sedekah makanan, kadang tidak ada, tapi kami tetap usahakan memberikan makanan yang layak untuk anak-anak panti,” katanya. (***/ign)