Dari hasil skrining yang dilakukan masih banyak pasien yang mengalami katarak tidak menyadari bahwa penyebab gangguan penglihatan pada matanya disebabkan karena katarak. Penyakit ini dapat mempengaruhi fungsi lensa mata sehingga jarak pandang mata menjadi terganggu. Kondisi ini dapat terjadi karena protein pada lensa mata membentuk gumpalan dan mengakibatkan mata menjadi keruh dan sulit ditembus cahaya. Umumnya, katarak dialami para lansia akibat proses penuaan atau trauma yang menyebabkan perubahan pada jaringan mata.
“Saat kami lakukan skrining penyakit mata keluar Kota Sampit, masih banyak pasien yang mengalami katarak tetapi tidak tahu ternyata dia mengalami katarak. Ada juga yang tahu tetapi takut gagal dioperasi, khawatir biaya operasi. Tetapi, setelah kami berikan edukasi, pelan-pelan masyarakat mulai berani mengobati matanya dengan datang ke rumah sakit,” ujarnya.
Menurutnya, penglihatan yang terganggu dapat menganggu kualitas hidup pasien dan termasuk keluarga terdekatnya. Dengan dilakukan penanganan melalui tindakan operasi, penglihatan pasien jauh lebih jernih melihat dunia. Dengan demikian, kualitas hidupnya semakin baik, semakin produktif dan tidak lagi membebani keluarga terdekatnya.
“Penyakit katarak itu dapat disembuhkan dengan metode operasi yang sekarang sudah canggih dan modern, tidak memakan waktu lama, pasien tidak perlu dirawat inap, setelah dioperasi sudah dapat beraktivitas seperti biasa dan bisa melihat dunia lebih jelas. Jadi, apa yang harus ditakutkan,” tandasnya. (hgn/yit)