Salat Tarawih Semalam Satu Juz, Masjid Sayyidul Ihsan Masih Diminati Jemaah 

Jelajah Masjid di Kota Sampit selama Ramadan (11)

masjid sayyidul ihsan
Masjid Sayyidul Ihsan Jalan DI Panjaitan, Kota Sampit

”Dulu Abah Arbain biasa menjadi Imam dan menjadi khatib ke beberapa masjid dan termasuk masjid ini. Dari situ Pak Hatta kenal Abah. Saya ketika itu sempat ngajar setahun dan mulai di tahun 2008 diminta menjadi Imam Masjid Sayyidul Ihsan,” ujar Hasbi yang sejak tahun 2008 hingga sekarang tinggal di rumah kaum yang berada di samping kanan bangunan masjid.

Muhammad Hasbi merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara. Ia sudah belajar agama Islam di Pondok Pesantren Al Fallah Banjar Baru tahun 1997-2000 di tempat ayahnya, Haji Arbain mengajar.

Bacaan Lainnya

Pada tahun 2001, Hasbi kemudian melanjutkan pendidikannya selama 6 bulan di Ponpes Darul Ilmi Liang Anggang, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, dan pindah belajar agama di Ponpes Darussalam Martapura selama satu bulan.

Setelah itu, masih di tahun 2001 sampai pertengahan 2005, Hasbi belajar di Ponpes Tahfidz Quran Darussalam Martapura dan menyelesaikan hafalan Alquran menjadi Hafidz Quran di usia 23 tahun.

Baca Juga :  Korban Berani Bersuara, Kasus Kekerasan di Kalteng Meningkat

”Setelah belajar di pondok, saya ikut Abah ke Sampit sampai akhirnya diminta jadi Imam di Masjid Sayyidul Ihsan dari tahun 2008 sampai sekarang,” katanya.

Membahas sejarah pendirian Masjid Sayyidul Ihsan, Hasbi mengaku tak mengetahui secara detail. Namun, yang ia ketahui sebelum menjadi masjid, dahulunya hanya langgar yang berdiri di dekat jembatan Jalan DI Panjaitan.

Langgar itu kemudian dipindah, dibangun masjid tahun 1980 di atas tanah wakaf yang sebelumnya tanah milik PT Inhutani seluas 400 meter persegi dengan luas bangunan masjid 225 meter persegi.

Letaknya berada di Jalan Camar II, Jalan DI Panjaitan Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur.

”Pemberian nama Sayyidul Ihsan ini diambil dari nama dua tokoh masyarakat bernama Sayid dan Ihsan yang kemudian warga menyepakati nama Masjid Sayyidul Ihsan,” katanya.

Masjid bertipologi Masjid Jami ini sudah dilakukan lima kali renovasi perluasan sampai teras dengan tetap mempertahankan bangunan asal. Tak heran, langit-langit plafon masih menggunakan kayu bengkirai dan jaraknya cukup rendah dengan lantai dasar.



Pos terkait