Yeni mengungkapkan bahwa dalam sosialisasi dia banyak menggunakan jaringan kerabat hingga jaringan pertemanannya saat di sekolah. Selain itu juga dia memilki struktural tim yang ditanganinya secara langsung.
“Jaringan teman, tim dan keluarga saya gunakan dan itu efektif sangat mudah mengkoordinasikannya,“ kata dia.
Sosok Visioner Paham Persoalan Kotim-Seruyan
Yeni Maria Marselina Kahta merupakan salah satu kontestan yang tentunya memahami persoalan strategis dua kabupaten Kotim-Seruyan. Selama menjabat di DPRD Kalteng dia sudah menginventarisasi persoalan itu.
Ada sebagian yang sudah terselesaikan juga ada sebagian yang belum tuntas. Maka dari itu dia memiliki motivasi yang kuat untuk memperjuangkan penyelesaian masalah itu.
“Kalau berbicara motivasi saya nyalon lagi ini karena saya punya kerinduan untuk tetap berkarya untuk masyarakat di Kotim-Seruyan. Ada banyak hal yang harus diperjuangkan dan disuarakan secara konsisten melalui jalur politik untuk kebersamaan,” kata Yeni.
Yeyen akrabnya disebut, mencoba mengungkapkan persoalan yang terjadi yakni infrastruktur jalan dan jembatan, kesehatan, pendidikan hingga jaringan telekomunikasi. Kondisi alamnya yang luas ini dengan anggaran yang tidak memadai membuat pembangunan diwilayah itu lamban.
“Tugas dewan provinsi bagaimana supaya arah pembangunan memang diarahkan ke Kotim-Seruyan,” katanya.
Namun, kata dia tahun 2022 silam, Kotim mendapatkan kucuran anggaran ratusan miliar dari provinsi. Tentunya ini semangat dan kesamaan pandangan antara eksekutif dan legislatif di level itu untuk melakukan percepatan pembangunan.
“Ada ratusan miliar dana yang dikucurkan selama beberapa tahun anggaran untuk Kotim khusunya nah hal semacam ini harus kita dorong melalui wakil yang duduk di DPRD provinsi untuk berkelanjutan,” kata Yeni.
Selain itu saat ini yang krusial yakni sengketa lahan antara masyarakat lokal dan investor. Kotim-Seruyan tercatat memiliki angka tertinggi konflik itu. Selama ini tidak ada penyelesaian yang sifatnya menuntaskan masalah.