Aminah diketahui sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang aktif mengikuti tiga program, yaitu program jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JK) dan jaminan hari tua (JHT) sejak Maret 2023.
”Anak saya yang nomor dua yang masih SMK juga saya daftarkan sebagai peserta, daftar iuran yang Rp 17,000 saja. Kalau saya daftar yang tiga program total iurannya Rp 36.800 per bulan,” katanya.
Aminah juga aktif sebagai peserta BPJS Kesehatan menjadi peserta kelas III dengan biaya iuran sebesar Rp35.000 per bulan. ”Sudah setengah tahun ini, empat orang, saya dan suami serta kedua anak saya aktif menjadi peserta BPJS Kesehatan. Awalnya, karena anak kedua saya aktif pramuka dan saat berkegiatan keluar negeri diminta syaratnya harus punya kartu BPJS Kesehatan, kalau BPJS ketenagakerjaan tidak bisa digunakan, karena anak saya belum bekerja,” ujarnya.
Seminggu setelah kejadian yang menimpa jempol kaki kirinya, Aminah akhirnya bisa kembali bekerja. Selama sepekan Aminah dia berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat berikutnya untuk berdagang.
”Tidak ada liburnya, Senin dan Sabtu jualan di Jembatan Kuning, Selasa Jumat jualan di Desa Eka Bahurui dekat rumah saya, Rabu jualan di Batangkang dan Minggu jualan di Desa Pelangsian. Pasar dadakan setiap sore ini sudah saya jalani selama 9 tahun ini,” ujar Aminah.
Pekerjaan suaminya yang hanya serabutan dengan penghasilan pas-pasan membuatnya harus membantu perekonomian keluarganya.
”Kerja setiap hari demi anak sekolah. Selagi badan masih kuat tetap bekerja. Setiap hari jualan naik motor, barang diangkut dua kali, nggak bisa dibawa sekaligus karena sayur-sayuran yang dibawa banyak,” katanya.
Aminah menceritakan, awal mula keikutsertaannya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan diajak Yuliana. Agen Perisai yang berjualan pangkalan gas elpiji dan jualan pakaian dan aneka minuman di Jalan Jembatan Kuning dekat dengan lapaknya berjualan.
”Awalnya saya penasaran dengan manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan seperti yang diceritakan Mba Yuli. Saya tidak menyangka, musibah menimpa saya awal November lalu dan saya sekarang dapat merasakan sendiri manfaatnya menjadi peserta, pengobatan di jempol kaki saya juga cepat ditangani. Saya sekarang sudah bisa kembali bekerja tanpa cemas dengan risiko kerjaan yang mungkin saja menimpa saya, meski kita tak pernah mengharapkan musibah itu terjadi,” kata Aminah.