”Kalteng mendapatkan kuota tambahan sebanyak 98 orang dan 10 di antaranya dari Kotim. Dari 98 orang ini hanya kurang 23 orang saja, karena sudah terpenuhi dari jemaah cadangan dan jemaah gagal sistem,” jelas Rabiatul.
Kemenag lalu menyiapkan 98 daftar nama nomor urut agar apabila ada yang tidak siap berangkat ada yang menggantikan. ”Daftar nama sesuai nomor urut tetap dikeluarkan 98 orang, karena kami tidak tahu berapa yang siap berangkat dan berapa yang tidak siap. Kalau disiapkan daftar nama sesuai 23 orang, ternyata ada yang belum siap berangkat, sangat disayangkan kuota tidak terisi penuh,” katanya.
Dari 98 daftar nama nomor urut tersebut, ungkapnya, Junaidi masuk nomor urut porsi 76 dan istrinya 77. Akan tetapi, karena nomor urut di atasnya ada yang belum siap melunasi, maka posisi sepasang suami-istri itu naik ke atas menjadi nomor 22 dan 23.
”Pada perjalanan berikutnya, ada dua orang yang berada di nomor urut porsi di atas Junaidi dan Errita yang tadinya sakit menyatakan tunda berangkat, ternyata sembuh dan siap melunasi BPIH di hari terakhir tanggal 12 Juni. Maka, secara otomatis nomor urut Junaidi dengan Errita mundur menjadi 24 dan 25. Sedangkan kuota yang dibutuhkan kurangnya 23 orang saja,” ujarnya.
Kabar itu baru saja disampaikan pada Rabu (14/6/2023), pukul 17.00 WIB, setelah sepuluh CJH kuota tambahan selesai mengikuti manasik haji mandiri.
”Masa pelunasan itu terakhir tanggal 12 Juni, tetapi data daftar nama yang sudah melunasi masih berproses karena tidak hanya 23 orang saja, tetapi banyak. Setelah rapat jam lima sore, baru diketahui dua calon jemaah haji Kotim tidak masuk daftar kuota tambahan karena ada jemaah yang tadinya tunda berangkat ternyata melunasi di hari terakhir,” ujarnya.
Dengan demikian, hanya ada delapan CJH Kotim yang diberangkatkan pada Kamis (15/6/2023) menuju embarkasi Banjarmasin dan rencananya akan diterbangkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Syamsudinoor Banjarmasin menuju Bandara Jeddah, Mekkah.
”Ini takdir Allah SWT. Ada hikmah yang lebih baik kalau kita bisa bersabar terhadap ketentuan Allah, karena hidup kita ini tidak lepas dari takdir yang digariskan Allah,” ucap Rabiatul saat menyampaikan sambutan sekaligus melepas jemaah yang masuk kuota tambahan.