Ketika Dua CJH Kotim Gagal Berangkat ke Tanah Suci

Sudah Gelar Selamatan, Istri sampai Masuk Rumah Sakit

boks gagal berangkat haji
PELEPASAN: Kemenag Kotim melepas delapan jemaah calon haji yang masuk kuota tambahan menuju embarkasi Banjarmasin menggunakan bus, Kamis (15/6/2023). (Kemenag Kotim/Radar Sampit)

Perasaan kecewa dan sakit hati itu juga dialami Rabiatul Adawiyah. Dia merupakan satu-satunya perempuan yang direncanakan menjadi Petugas Pembimbing Haji Indonesia (PPHI) dari Kalteng. ”Dari embarkasi Banjarmasin, ada lima orang yang terpilih. Tiga dari Kalsel dan dua dari Kalteng. Saya dan dari Barut,” ujarnya.

Rabiatul dipanggil melalui surat resmi dari embarkasi Banjarmasin dikarenakan diperlukan pembimbing ibadah perempuan dari Kalteng. ”Saya sudah mengikuti bimbingan teknis, pembimbing ibadah haji, pretest dijalani, dan lainnya, ternyata Senin lalu dikabarkan batal ditugaskan menjadi PPIH,” ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis.

Bacaan Lainnya

”Kalau ditanya sakit hati, kecewa, sedih itu pasti. Saya mungkin lebih sakit lagi. Tahun depan secara sistem CJH yang gagal berangkat bisa berangkat. Kalau petugas belum tentu, karena harus tes lagi. Sekarang saya berdamai dengan takdir, sesakit apa pun yang dirasakan itu bisa dilalui dengan ikhlas,” ujarnya. (***/ign)



Baca Juga :  Upaya Pemkab Kotim Atasi Masalah ODGJ Terlantar

Pos terkait