Terakhir, ada DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kotim yang menyerahkan berkas 40 bacaleg kepada KPU Kotim. Berkas dokumen bacaleg diterima dengan lengkap setelah melalui proses panjang selama sekitar 1 jam lewat 10 menit. Berkas dokumen bacaleg dari PSI menjadi berkas terakhir yang diterima KPU Kotim.
”Kami merasa puas dan berterima kasih kepada KPU yang sudah melayani kami sampai subuh. Kami dari PSI hadir untuk membawa perubahan. Kami orang-orang yang berjiwa muda yang punya semangat untuk terus memberikan yang terbaik untuk Kotim. Untuk target kursi, kami tidak ingin muluk-muluk. Kami optimis bisa meraih dua kursi dari dapil 1 dan 2,” ujar salah satu anggota DPD PSI Kotim.
Di hari terakhir itu, ada pula Partai Ummat yang menyerahkan berkas sekitar pukul 20.20 WIB, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekitar pukul 17.00 WIB, dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pukul 08.00 WIB.
Partai Gerindra sebelumnya telah menyerahkan berkas dokumen bacaleg pada Sabtu (13/5). Akan tetapi, karena ada berkas fisik yang tidak lengkap, KPU Kotim terpaksa mengembalikan. Berkas itu kemudian diserahkan sehari setelahnya.
Menumpuknya penyerahan berkas di hari terakhir, bahkan ada yang mendekati pergantian hari, membuat jajaran KPU harus kerja lembur. Ketatnya verifikasi itu membuat proses tersebut berlangsung sampai dini hari.
Ketua KPU Kotim Siti Fathonah Purnaningsih mengatakan, sejak dibuka penerimaan pengajuan bacaleg pada 1 Mei sampai batas waktu 14 Mei, ada 16 parpol yang menyerahkan bacaleg untuk calon anggota DPRD Kotim. Hanya satu parpol, yaitu Partai Buruh yang berkasnya terpaksa dikembalikan.
Untuk Partai Gelora berkas diterima dengan catatan harus mengunggah dokumen pengajuan bakal calon ke silon. Partai Gelora hanya mengusung 14 bacaleg untuk mengisi tiga dapil yaitu dapil 1 sebanyak 5 orang, dapil 2 sebanyak 6 orang, dan dapil 3 sebanyak 3 bacaleg.
Siti mengatakan, pihaknya telah beberapa kali mengingatkan parpol peserta pemilu agar menyerahkan berkas dokumen dengan lengkap dan benar. Kemudian, harus diunggah ke dalam aplikasi silon. ”Apabila ada berkas yang tidak lengkap, maka terpaksa berkas itu dikembalikan,” ujarnya.
