Tak Tahan Tekanan Hidup Berumah Tangga, Nekat Panjat Tower BTS Setinggi Puluhan Meter

percobaan bunuh diri 1
PANJAT TOWER: Indra (19) melakukan percobaan bunuh diri dari atas tower setinggi hampir 80 meter, Sabtu (13/8) pukul 19.30 WIB.

Periode Januari hingga Agustus 2022 tercatat ada tujuh kasus bunuh diri di Kotawaringin Barat. Cara instan mengakhiri hidup dilakukan dengan gantung diri maupun minum racun serangga. Belum hilang dari ingatan beberapa kasus sebelumya, warga Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan digegerkan dengan aksi percobaan bunuh diri warga setempat.

KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun 

Senja itu terlihat sepi di Jalan Ahmad Yani, Gang Tapah, RT 22, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Begitu juga kala gelap mulai menyelimuti, lampu penerangan rumah warga mulai menyala, tapi tidak dengan gang kecil yang sehari-harinya gelap gulita. Satu-satunya penerangan gang itu hanya bersumber dari lampu teras rumah penduduk setempat.

Tidak jauh dari permukiman, tepatnya di sebuah lahan kosong berdiri kokoh menara Base Transceiver Station (BTS) dengan ketinggian mencapai hampir 80 meter.

Sekitar pukul 20.00 WIB, keheningan permukiman penduduk pecah oleh suara tangisan seorang perempuan, suara tangisan itu mengusik keingintahuan warga. Perempuan yang terlihat masih muda dan mengenakan daster itu menggendong balita, sembari berteriak memanggil seseorang yang berlari dan masuk ke area tower yang sekelilingnya dipasang pagar dengan kawat berduri.

Baca Juga :  Penularan Penyakit DBD di Kotim Meluas

Pria yang diketahui bernama Indra Zakaria itu ternyata suami dari perempuan yang kemudian diketahui berinisial AF. Mereka merupakan pasangan muda dan baru saja bertengkar hebat, puncaknya Indra merasa depresi dan memutuskan untuk naik ke tower BTS.

Tangga kecil untuk mencapai puncak tower dinaiki satu persatu, hingga sampai ke ujung tower, Indra memutuskan untuk mencoba mengakhiri hidup dengan melompat dari atas tower.

Sebelum aksi itu dilakukan, Indra tampak termenung dan duduk di salah satu besi tower, entah apa yang ada dipikirkannya. Sementara suara panggilan istri dan tangisan anaknya terus terdengar dari bawah.

Warga sudah ramai, tidak berapa lama aparat kepolisian tiba di lokasi, begitu pula dengan PMI dan petugas pemadam kebakaran yang bersiaga di lokasi. Sementara itu sejumlah anggota kepolisian yang dipimpin Wakapolres Kobar Kompol Wilhelmus Helky dan Kabagops AKP Rendra Aditya Dhani terus berkoordinasi dengan anggotanya.



Pos terkait