Kisah lainnya soal dampak masuknya jaringan internet di Pulau Nibung datang dari Irvan. Minggu (8/10) lalu, Irvan mendadak mendapat panggilan video dari istrinya. Irvan yang merupakan warga Padang, Kecamatan Sukamara, saat itu sedang memancing udang di wilayah Desa Pulau Nibung.
Sang istri mempertanyakan kabarnya, karena Irvan berangkat memancing sudah satu hari. Irvan yang sedang berada di atas perahu di tengah Sungai Jelai itu langsung bercengkerama lewat panggilan video bersama anak dan istrinya.
Irvan menuturkan, panggilan video seperti tak bisa dilakukan setahun silam. Jika sudah berangkat memancing ke wilayah Pulau Nibung, langsung terputus dari akses komunikasi.
Dia tidak bisa memberi kabar kepada keluarganya di rumah. Kondisi seperti itu tentu membuat keluarga tak tenang dan khawatir terjadi apa-apa di lokasi pemancingan. Apalagi wilayah sungai tersebut masih banyak habitat buaya.
”Sekarang komunikasi sudah lancar setelah ada sinyal jaringan di sini (Desa Pulau Nibung). Keluarga di rumah bisa dihubungi untuk berkabar,” katanya.
Masuknya jaringan telekomunikasi juga kian memudahkan berbagai aktivitas lainnya, termasuk oleh aparatur desa setempat. ”Kades Pulau Nibung membuat grup Lomba Mancing Kakap, Kades Pulau Nibung menambahkan Anda”. Petikan kalimat itu muncul dalam aplikasi pesan WhatApps (WA) seorang warga.
Grup itu dibuat Kepala Desa Pulau Nibung sebagai sarana berkoordinasi antara panita dan peserta lomba. Sabtu (7/10) lalu, Pemerintah Desa Pulau Nibung menggelar lomba mancing ikan kakap di Sungai Jelai dalam rangka memperingati Hari Jadi Desa Pulau Nibung ke-73. Pengumuman lomba itu disebar melalui medsos dan terbuka untuk umum.
”Lancarnya akses telekomunikasi mempermudah jika ada kegiatan pemerintahan desa untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Kami berharap melalui lomba mancing, potensi Desa Pulau Nibung dapat dikenal dan memberikan dampak positif bagi perekonomian warga,” ujar Kades Pulau Nibung Roy Heqi Haviana.
Merdeka dari Isolasi Komunikasi
Masuknya jaringan telekomunikasi ke Desa Pulau Nibung membuat warga setempat merdeka dari isolasi komunikasi yang sekarang bisa dilakukan lewat sentuhan. Sebelumnya, desa di bantaran Sungai Jelai yang membelah wilayah Kalteng-Kalbar tersebut masuk daftar area blank spot di Sukamara. Sejak 2022, status itu dihapus setelah Base Transceiver Station (BTS) berdiri perkasa tak jauh dari kantor desa.