Gizi dan Kesehatan Jantung

Mariana Komariah
Mariana Komariah

Batasi asupan lemak jenuh dan trans

Lemak jenuh dan lemak trans tergolong sebagai lemak tidak sehat. Maka dari itu, kamu perlu mengurangi asupannya untuk kesehatan jantung. Lemak jenuh dan lemak trans bisa menyebabkan kadar kolesterol meningkat serta penumpukan plak di arteri jantung (aterosklerosis). Ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung, penyakit jantung koroner, dan stroke.

Bacaan Lainnya

Apabila ingin mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, asupan harian yang disarankan adalah 6% dari total kalori harian. Jumlahnya adalah sekitar 11 hingga 13 gr. Sementara itu, kamu sebaiknya menghindari lemak trans sama sekali.

Sebaliknya, kamu bisa mengonsumsi beberapa makanan sumber lemak sehat yang baik untuk jantung, seperti minyak zaitun, minyak canola, minyak sayur, margarin bebas lemak trans, kacang-kacangan, biji-bijian, dan alpukat. Tidak lupa juga batasi asupan mentega, lemak babi, saus krim, serta minyak kelapa. Perlu diingat! Itu dibatasi bukan berarti tidak boleh mengkonsumi sama sekali

Konsumsi protein rendah lemak

Kamu membutuhkan asupan protein setiap harinya, karena protein bermanfaat untuk membangun otot, membantu menjaga berat badan, serta membuat tubuh kenyang lebih lama.

Baca Juga :  Sediakan Wadah Menambah Kompetensi Ilmu, PDGI Kotim Gelar Seminar Kesehatan

Dalam pola makan diet untuk kesehatan jantung, pilih protein rendah lemak, seperti daging tanpa lemak, dada ayam tanpa kulit, ikan, susu rendah lemak, dan telur. Ikan adalah protein hewani yang mengandung lemak sehat. Jenis ikan tertentu mengandung asam lemak omega 3 yang dapat menurunkan lemak darah (trigliserida). Konsumsi pula protein nabati, karena rendah lemak dan tidak mengandung kolesterol jahat.

Batasi asupan garam

Dalam diet untuk kesehatan jantung, kamu juga perlu membatasi asupan garam. Alasannya, karena asupan garam yang tinggi bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipertensi adalah salah satu faktor penyebab penyakit jantung.

American Heart Association merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 2.300 mg garam atau sekitar satu sendok teh garam. Jumlah ini mungkin akan lebih sedikit lagi jika kamu sudah memiliki hipertensi. Tak hanya dalam makanan yang kamu masak sendiri, jangan lupa juga perhatikan kandungan garam dalam makanan cepat saji dan juga makanan serta minuman kemasan. Yaitu dengan memperhatikan label makanan yang bertuliskan natrium ataupun sodium.



Pos terkait