Kisah Tanda Tangan Bupati Kotim

Pemimpin Redaksi Radar Sampit Gunawan
Pemimpin Redaksi Radar Sampit Gunawan

RadarSampit.com, Oleh: Gunawan*

Sebulan terakhir ini pikiran dan tenaga saya terkuras ikut mengurus persiapan Kejuaraan Provinsi Catur se-Kalimantan Tengah yang baru saja selesai dilaksanakan Minggu (3/7) kemarin.

Bacaan Lainnya

Sampit memang ditunjuk menjadi tuan rumah pada event bergengsi para pecatur di Bumi Tambun Bungai itu. Setelah vakum lebih dua tahun lamanya karena berdamai dengan pandemi Covid-19.

Awalnya saya menolak masuk dalam kepanitiaan. Pasalnya, pikiran saya baru saja lega setelah didapuk menjadi Ketua Panitia Cabor Catur pada Pekan Olahraga Kabupaten Kotawaringin Timur.

Namun, telepon dari Pimpinan Bank Kalteng Cabang Sampit, Tajudinnor Asra, membuyarkan niat saya merenggangkan pikiran. Dia meminta saya menjadi sekretaris panitia. Alasannya, saya dinilai berpengalaman mengurus turnamen catur.

Saya sulit berkilah. Alasan yang dia lontarkan susah dibantah. Beberapa kali saya memang terlibat dalam kepanitiaan event catur. Terutama yang digelar perusahaan tempat saya bekerja; Radar Sampit.

Selain itu, saya juga mengenal Pak Tajudinnor sebagai orang baik. Hubungan secara pribadi maupun pekerjaan dengan Radar Sampit selama ini juga tak pernah ada masalah. Tak elok rasanya jika saya menolak permintaannya.

Baca Juga :  Positif Covid-19 Meningkat, Pemprov Tegaskan Omicron Belum Masuk Kalteng, tapi gara-gara Ini

Persiapan turnamen sebenarnya sangat singkat. Kurang dari sebulan. Padahal, itu event tingkat provinsi. Tapi, kami, panitia pelaksana yang dibentuk, yakin bisa menyiapkan acara itu sebaik mungkin. Benarlah kata orang, yang penting yakin dulu sebelum memulai segala sesuatu.

Kami berkoordinasi dengan Bupati Kotim Halikinnor. Orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung ini mendukung penuh. Tak lupa juga dia menanyakan kesiapan panitia, mengingat waktu pelaksanaan tinggal sepekan. Sangat-sangat mepet.

Sebagai ketua panitia pelaksana, Pak Tajudinnor menjawab dengan yakin, bahwa kami siap menggelarnya. Kami audiensi dengan Bupati saat itu tanggal 24 Juni, sementara kegiatan digelar 30 Juni.

Jadilah, dalam waktu kurang dari sepekan itu, kami sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Saya intens berkomunikasi dengan Pak Tajudinnor serta bendahara kegiatan, Tamara Suci Pendok, sosok yang cocok menempati posisi itu. Kegalakannya pada pengeluaran, efektif menahan anggaran kami yang pas-pasan agar tak jebol.



Pos terkait