Tantangan Baru Bagi dr Yulia Nofiany, Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit

Prioritaskan Peningkatan Kualitas Layanan, Targetkan Jadi Rumah Sakit Rujukan Nasional di Tahun 2030

plt direktur rsud murjani sampit
dr Yulia Nofiany, Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit

Jabatan amanah yang ia hadapi saat ini menjadi tantangan baru baginya untuk membuktikan kinerja lebih baik dalam hal mewujudkan RSUD dr Murjani Sampit lebih baik dalam segala hal terutama dalam hal pelayanan.

“Insha Allah, tugas dan tanggungjawab ini akan berusaha saya hadapi, jalani, syukuri dan dinikmati. Sambil berdoa semoga dimampukan oleh Allah mengemban tugas dan tidak mengecewakan pimpinan yang sudah mempercayakan jabatan ini kepada saya. Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Semoga Allah SWT senantiasa memberkati setiap langkah kita dan memberikan saya kekuatan untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor meyakini, dengan pengalaman dan kemampuan dr Yulia mampu memimpin RSUD dr Murjani Sampit menjadi lebih baik.

Baca Juga :  KPU Belum Pastikan Gelar PSU, Padahal Sudah Direkomendasikan Bawaslu

“Saya sudah membaca rekam jejak karir Bu dr Yulia dari bawah. Makanya saya berani dan tidak ragu menunjuk seorang perempuan. Karena seorang perempuan juga tidak kalah dengan laki-laki,” ucap Halikinnor saat menghadiri Sertijab Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit di Aula Penunjang Lantai II, Senin (2/9/2024).

“Karenanya, saya mengajak seluruh pegawai rumah sakit untuk mendukung penuh Bu Yulia dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Karena, kerjasama yang baik akan sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan kedepan agar terus memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan menjadikan rumah sakit ini lebih maju lagi,” tambahnya.

Halikinnor mengingatkan bahwa jabatan sebagai Plt akan dievaluasi minimal setiap tiga bulan sekali. Namun, ia mengaku tak mudah menentukan dan memilih sosok pejabat yang mampu mengisi jabatan sebagai Plt.

“Jabatan Plt itu sebenarnya dievaluasi setiap tiga bulan sekali, tetapi saya tutup mata, tutup telinga. Karena, tidak mudah menjabat sebagai direktur rumah sakit yang tidak lepas kaitannya dengan layanan publik. Kita ketahui urusan kesehatan tidak bisa ditunda-tunda, maka kualitas layanan rumah sakit harus benar-benar dijaga dan kuncinya semua tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit harus ikhlas dan sabar dalam melayani semua pasien,” tandasnya. (hgn)



Pos terkait