Menurutnya, perjalanan hidupnya beruntung karena hidup tak pisah dari Alquran.
“Inilah berkah quran yang mengantarkan saya menjadi qori. Alhamdulillah tahun 1980 bisa berangkat haji berdua istri biayanya masih Rp 3 juta berdua saat itu. Tahun 2014 diberangkatkan umrah oleh Bupati Kotim Supian Hadi, tahun 2017 diberangkatkan umrah oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan tahun 2023 diberangkatkan umrah oleh Sekda Kalteng Nuryakin,” ucap pria yang memiliki enam anak dan 15 cucu.
Sebelum menempati rumah imam sejak tahun 2018, Abdul dan istrinya setiap lima waktu salat bolak balik dari rumahnya di Jalan Anang Santawi sampai kemudian memutuskan mengontrak rumah di Jalan Pandawa yang berjarak tak begitu jauh dibandingkan rumah asalnya.
“Lumayan jauh juga kalau setiap lima waktu salat berangkat dari rumah di Jalan Anang Santawi ke Jalan Jenderal Sudirman. Makanya, saya mau tidak mau ngontrak rumah dan alhamdulillah tahun 2018 dibangunkan rumah imam yang ditempati hingga sekarang,” katanya.
“Di sebelah kanan rumah saya ini dulu rumahnya Alm Kiai Haji Abdul Hadi Ridwan yang sekarang menjadi rumah marbot masjid, Muhammad Rafi yang setiap lima waktu salat mengumandangkan adzan,” tambahnya.
Selain aktif menjadi imam, Abdul Hadi juga terlibat langsung dalam kegiatan program ibadah yang rutin dilakukan di masjid diantaranya setiap malam Rabu setelah magrib pengajian ilmu fiqih, Minggu subuh kajian ilmu tauhid, setiap dua kali seminggu malam Rabu setelah isya tilawah Quran, setiap malam Sabtu setelah isya tilawah Quran.
Selain itu, setiap Minggu pagi bimbingan lantunan adzan, setiap malam Kamis setelah Isya bimbingan mualaf sebanyak 4 orang, setiap Sabtu sore pengajian yasinan ibu-ibu dan program ramah musafir dengan menyediakan tempat menginap sementara.
“Untuk program Ramadan, pengurus masjid menyediakan 100 porsi bubur ayam, salat tarawih yang dipimpin imamnya saya sendiri dan ada tambahan empat imam rawatib bernama Khairul Fadilah anak saya sendiri, Mustafa Salih, Mahyudin dan Imammul Hakim,” ujarnya.