Ketua Appernas Jaya Kotawaringin Timur Wengga Febri Dwi Tananda mengatakan, akad massal KPR ini menjadi angin segar bagi developer maupun masyarakat yang mendambakan rumah. Ini juga sebagai upaya pengurangan backlog (kebutuhan rumah) di Kotim maupun sekala nasional.
”Kami selaku pengembang turut senang adanya agresifitas BNI selaku penyalur rumah subsidi, apa lagi di saat pandemi covid 19 ini, saat dimana pemulihan perokonomian sangat didorong untuk membangkitkan perekonomian,” ucap Wengga Wengga Febri Dwi Tananda.
Pengusaha muda sukses ini mengatakan, para pengembang siap bersinergi untuk andil dalam membangkitkan prekonomian Kotim. Di saat pembangunan perumahan berjalan, banyak efek positif bagi ekonomi.
”Pendapatan dan konsumsi menjadi lebih tinggi dibandingkan jumlah sebelumnya. Multiefek ganda ini memiliki pengaruh yang luas, selanjutnya akan mempengaruhi kegiatan lainnya. Tukang bangunan bisa bekerja, toko bangunan bisa menjual material bangunan, perbankan bisa menyalurkan kredit, dan terciptanya lokasi-lokasi perumahan baru. Inilah efek berganda dari sektor perumahan,” ucap Wengga. (adv/jam/yit)