Seperti Ini Upaya Seranau Cegah Amukan Karhutla

Sadarkan Petani agar Tak Bakar Lahan, Masyarakat Diberi Pelatihan

cegah karhutla seranau
CEGAH KARHUTLA: Camat Seranau Juliansyah membuka kegiatan lokakarya pencegahan dan pelatihan penanganan karhutla yang dihadiri masyarakat peduli api, BMKG, PT RMU, BPBD Kotim dan sejumlah instansi terkait di Aula Kecamatan Seranau, Selasa (6/6). (Heny/Radar Sampit)

Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam mengatakan, Pemkab Kotim telah menetapkan status siaga darurat karhutla sejak 23 Mei 2023 sampai 60 hari melalui Surat Instruksi Bupati Kotim.

”Melalui surat edaran dan instruksi bupati, semua pihak diharapkan bersama-sama menangani karhutla, baik itu pemerintah, pemilik perkebunan, petani, pihak swasta, khususnya masyarakat agar tidak membakar lahan dengan sengaja dengan alasan membuka lahan. Kami berharap masyarakat sadar dan waspada,” ujar Multazam.

Bacaan Lainnya

BPBD Kotim telah melakukan pemetaan lokasi rawan karhutla yang kerap terjadi setiap musim kemarau tiba, di antaranya di Kecamatan Kotabesi, Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Seranau, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, dan Teluk Sampit. ”Wilayah selatan termasuk daerah yang rawan, karena sebagian permukaan tanahnya gambut,” ujarnya.

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Konservasi Sumber Daya Alam KPPH Mentaya Selatan dan Seruyan Hilir Dinas Kehutanan Kalteng Wibisono menambahkan, melalui pelatihan itu diharapkan dapat mempererat keterlibatan semua unsur terkait dalam membangun kesadaran masyarakat pentingnya menjaga kawasan ekosistem hutan.

Baca Juga :  Berbincang dengan Calon Jemaah Haji Tertua dan Termuda asal Kotim

”Kami mengharapkan kesadaran masyarakat bersama menjaga lingkungan dan ekosistem, karena dampak dari kebakaran lahan dan hutan ini tidak hanya merusak hutan sebagai paru-paru dunia, tetapi juga sebagai penunjang kehidupan, kesehatan, dan ekonomi,” ujar Wibisono. (***/ign)



Pos terkait